Ini adalah kisah yang tidak memiliki kisah akhir karna yang saya tahu kehdupannya blum memiliki akhir cerita,,,,,,
Kehidupan ini dimulai ketika ibi lahir, ibi merupakan anak
yang terlahir dari rahim orang tua yang blum siap bertanggung jawab, orang tua ibi
bercerai ketika ibi masih belita,, semua kedaan ini kacau bagai tak punya rasa
kasihan bayi ibi di biarkan begitu saja,, sampai pada akhirnya ibi kecil di
rawat olleh orang tua ibu ibi,, yang merupakan kakek dan nenek ibi,,,,
hari-hari ibi di besarkan dengan kasih sayang nenek dan kakeknya, waktu terus
menapaki jalan menghabiskan hari,bulan,dan tahun kakek nenek ibipun perlahan
berkurang jatah hidupnya,, di usia yang sangat renta kakek dan nenek ibi massih
spenuh hati merawat ibi,,. Ibi tumbuh
berkembang seprti anak lainnya, ibi memiliki otak yang lumayan ia selalu ada di
5 besar sejak sd smpai smp, ketika smp kelas 3 akhir ibi harus menerima
kenyataan pahit bahwa kakek yang selama ini menjadi panutan dan ia sayangi itu
harus di panggil sang pencipa-Nya,, tak habis bagai air di lautan, air mata ibi
mengalir dengan derasnya, ibi berpikir sekarang hanyalah nenek yang dapat
menyayanginya, lelehan air matanya kelak akan ia buktikan pada wujud yang telah
tak ber ruhh itu bahwa ibi akan membuat senyum kakenya indah di alam kekal
nanti,,,, ibi lulus smp kmudian ia meneruskan di SLTA ia berjuang untuk masuk
sekolah paporit itu akan tetapi nenek ibi tak sanggup terus membiayainya, ibi
tak patah arang ibi trus mengikuti tes dan akhirnya lolos, seperti yang sudah di
janjikan sang pencipta semua orang sudah memiliki rezekinya masing2 sampai
akhirnya ibi bisa membayar uang pendaptaran masuk sekolah meski hanya kurang
dari separuhnya dari yang harus di bayarkan,,, hari pertama masa orientasi
siswa ibi di perintahkan oleh seniornya membawa makanan ringan yang sebenarnya
tidak ada artinya,, ibi berpikir “untuk jajan dia aja ia tidak ada, berangkat sekolah saja sepas
ongkos angkutan umum,” keesokannya ibi berangkat ke sekolah tanpa membawa
barang yang di perintahkan,, kemudian senior menghukum ibi dengan hukuman
fisik, huuhhh sungguh menyakitkan apakah mereka tidak pernah merasakan di
hadapkan di keadaan yang sulit,,,, namun ibi tak menghiraukannya ibi trus
bersekolah di SLTA idamannya itu,, hari hari ibi trus berlalu di sekolahnya,
ibi mengikuti tes untuk kelas khusus, dengan kemampuan ibi, ibi berhasil masuk
ke dalam kelas khusus tersebut,, dan pada akhirnya ibi menangis kembali bagai
terkena runtuhan bangunan di tengah lapangan kosong air mata ibi mencair
melihat kini neneknya meninggalkan ia sendiri setelah kakenya lebih dahulu
pergi,,,,, ibi malang hanya bias bertanya kenapa sang pencipta tega mengambil
seseorang yang sangat berharga di hidupnya,, apapun itu ibi tak dapat melawan
takdir, sebagai manusia biasa ibi harus terus melangkah kedepan dengan harapan
kosang messkipun seperti itu ibi tau ia memiliki sang pencipta yang tidak akan
mengujinya sampai luar batas kemampuannya.. semangatlah ibi mimpimu hanyalah
dirimu yang dapat mewujudkannya……. percayalah setiap jalan pasti ada ujungnya jangan pernal leleh mengejar cahayamu. tersenyum untuk kehidupanmu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar